Minggu, 23 Desember 2012

SAP asi eksklusif


Satuan Acara Penyuluhan
“ASI Ekslusif”

Dosen Pembimbing     : Dwi Ernawati S.Sit

                   





    
               






Disusun oleh:

Nama               : Aulia Rahmawati  
Nim                 :  201010105042
Kelompok       :A3







PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI  ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF

       I.      IDENTIFIKASI MASALAH
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Temon Kulonprogo.
Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu faktor untuk mengukur kualitas kesehatan.Sampai saat ini, tingginya angka kematian bayi masih merupakan prioritas dibidang kesehatan. Salah satu penyebab kematian bayi adalah penyakit diare yang ditimbulkan dari pemberian susu formula secara dini. Pemberian susu formula secara dini masih terjadi di daerah Temon,Kulonprogo. Keadaan sosial masyarakat temon Kulonprogo masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari pola pemenuhan pemberian ASI ekslusif  yang kurang. Mereka lebih memilih memberikan susu formula pada bayi karena susu susu formula dinilai lebih praktis dan efektif. Selain keadaan sosial yang kurang, keadaan ekonomi masyarakat sekitar juga masih tergolong rendah. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat sebagai petani dan pedagang yang mempunyai penghasilan rata-rata perbulan di batas UMR. Masyarakat sekitar mempunyai kepercayaan bahwa dengan menyusui secara ekslusif (6 bulan) dan menyebabkan  payudaranya kendor sehingga kecantikannya berkurang. Hal tersebut semakin memperkuat bahwa masih banyak masyarakat yang tidak menyadari pentingnya ASI bagi bayi. Sehingga mereka cenderung tidak memberikan ASI secara ekslusif.  Daerah Temon kulonprogo merupakan daerah pegunungan yang jauh dari pusat kota. Pusat pelayanan kesehatan didaerah tersebut masih jarang. Karena pusat pelayanan kesehatan tersebut terletak di pusat kota yang jauh dari jangkauan penduduk.  
Dinas Kesehatan Provinsi DIY melaporkan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif perkabupaten atau kota tahun 2004 yaitu Gunung Kidul 40,52%, kota Yogyakarta 31,46%, Sleman 30,03%, Kulonprogo 21,56%, dan Bantul 21,62% (Dinkes DIY, 2005). Menurut uraian diatas bahwa cakupan ibu yang memberikan ASI eksklusif di Kabupaten Kulonprogo terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta.

          II.      PENGANTAR
Bidang Studi   : Kebidanan Komunitas
Topik               : ASI Eksklusif
Sub Topik        : Pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi
Sasaran            : Ibu menyusui
Hari/Tanggal   : 18 Mei  2012
Jam                  : 08.20-09.00 WIB
Waktu             : 40 menit
Tempat            :  di halaman rumah Dukuh I Temon, Kulon Progo

       III.      TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
            Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif  di Posyandu dusun I Temon Kulon Progo selama 40 menit, diharapkan ibu menyusui dapat memahami dan mampu melaksanakan ASI eksklusif.
       IV.      TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
            Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang ASI Eksklusif di Posyandu dusun I Temon, Kulon Progo selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu menyusui dapat mengetahui dan memahami tentang:
1.         Pengertian ASI eksklusif
2.         Keuntungan ASI untuk ibu 
3.         Keuntungan ASI untuk bayi
4.         Teknik cara menyusui yang benar
5.         Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
6.         Masalah dalam menyusui dan penanganannya

          V.      MATERI
Terlampir
       VI.      METODE
1.      Penyuluhan
2.      Tanya jawab
    VII.      MEDIA
1.      Materi SAP
2.      Leaflet
3.      Power Point
 VIII.      KEGIATAN PEMBELAJARAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Metode

1.
5 menit
Pembukaan :
  1. Mengucapkan salam dan  memperkenalkan diri
  2. Menjelaskan tujuan umum dan khusu penyuluhan
  3. Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
Ceramah

2.
20 menit
Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan:
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
1.      Pengertian ASI Eksklusif
2.      Keuntungan air susu ibu untuk ibu
3.      Keuntungan  air susu ibu untuk bayi
4.      Teknik menyusui yang benar
5.      Cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang bekerja
6.      Masalah dalam menyusui dan penanganannya


Mendengar, melihat dan memperhatikan
Ceramah
3.
10 menit
Evaluasi :
-          Menyimpulkan inti penyuluhan
-          Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
-          Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk bertanya
-          Memberi kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan

Mendengar,  memperhatkan ,bertanya dan menjawab
Ceramah , tanya jawab
4.
5 menit
Penutup :
-          Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan
-          Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang telah di berikan kepada peserta
-          Mengucapkan salam

Menyimak, mendengar dan menjawab salam
Ceramah
       IX.      EVALUASI
Metode Evaluasi         : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan          : a. Tes Tertulis
1.    Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bayi?
2.    Bagamimana cara menyusui yang benar?
b.    Tes Lisan
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif?
2.      Bagaimana cara pemberian dan penyimpanan ASI untuk ibu yang bekerja?
3.      Penanganan apa yang dilakukan apabila payudara bengkak?
          X.      PENGESAHAN
Yogyakarta, 18 Mei 2012

    Sasaran                                                                Pemberi Penyuluhan


(Ibu Menyusui )                                                                ( Bidan)
                                         Mengetahui,
                                          Pembimbing PKL


                                      (Dwi Ernawati, S.Sit
       XI.      LAMPIRAN MATERI
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
ASI EKSKLUSIF
1.      Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan (Depkes RI, 2004). Pemberian ASI eksklusif adalah bayi hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tanpa bubur nasi dan tim ( Roesli U, 2001 ). Pada tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan bahwa ASI eksklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik. Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. (WHO, 2001)
2. Keuntungan ASI untuk ibu
                         a.   Mengurangi insiden kanker payudara karena pada saat menyusui hormon esterogen mengalami penurunan, sementara itu tanpa aktivitas menyusui, kadar hormon esterogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan hormon esterogen dan progesterone.
                        b.   Mencegah perdarahan pasca persalinan
Perangsangan pada payudara ibu oleh isapan bayi akan diteruskan ke otak dan ke kelenjar hipofisis yang akan merangsang terbentuknya hormone oksitosin. Oksitosin membantu mengkontraksikan kandungan dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan.
                         c.   Mempercepat pengecilan kandungan
Sewaktu menyusui terasa perut ibu mulas yang menandakan kandungan berkontraksi dan dengan demikian pengecilan kandungan terjadi lebih cepat.
                        d.   Mengurangi anemia
Menyusui eklusif akan menunda masa subur yang artinya menunda haid. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca persalinan akan mengurangi angka kejadian anemia kekurangan besi
                         e.   Dapat digunakan sebagai metode KB sementara
Menyusui secara eklusif dapat menjarangkan kehamilan. Rata-rata jarak kelahiran ibu yang menyusui adalah 24 bulan sedangkan yang tidak menyui adalah 11 bulan.
Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormon untuk ovulasi, sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan. ASI yang dapat digunakan sebagai metode KB sementara dengan syarat: bayi berusia belum berusia 6 bulan, ibu belum haid kembali dan ASI diberikan secara eklusif.
                         f.   Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
                        g.   Steril, aman dari pencemaran kuman 
                        h.   Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
                          i.   Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus.
                          j.   Tidak ada bahaya alergi

2.      Keuntungan ASI untuk bayi
a.       ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi
ASI adalah cairan hidup yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
b.      ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
c.       ASI meningkatkan jalinan kasih sayang
Kontak kulit dini akan berpengaruh terhadap perkembangan bayi. Walaupun seorang ibu dapat memberikan kasih saying dengan memberikan susu formula, tetapi menyusui sendiri akan memberikan efek psikologis yang besar. Interaksi yang timbul waktu menyusi antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman sangat penting untuk membangun dasar kepercayaan bayi (basic sense of trust) yaitu dengan mulai mempercayai oranglain (ibu), maka selanjutnya akan timbul rasa percaya pada diri sendiri.
d.      Mengupayakan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal yang baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. Ibu-ibu yang  diberikan penyuluhan tentang ASI dan laktasi, turunya berat badan bayi (pada minggu pertama kelahiran) tidak sebanyak ibu-ibu yang tidak diberi penyuluhan. Hal ini karena kelompok ibu-ibu tersebut segera memberikan ASI setelah melahirkan. Frekuensi menyusu yang sering (tidak dibatasi) juga dibuktikan bermanfaat karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan bayi hanya sedikit.
3.   Teknik menyusui yang benar
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak produksi ASI.
a.         Posisi ibu menyusui
·           Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.
·           Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak terlalu jauh dari payudara
b.        Memasukkan putting susu
·            Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi mengahadap ke badan ibu.
·            Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi.
·            Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
·            Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
·            Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
·            Masukkan putting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah berwarna hitam
c.         Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah isapan bayi dengan cara:
·           Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
·           Dengan menekan dagu bayi kebawah
·            Dengan menutup lubang hidung bayi
·           Jangan menarik putting susu untuk melepaskannya


d.         Menyendawakan  bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
·           Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan sampai keluar sendawa
·           Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.

4.         Cara pemberian dan penyimapanan ASI untuk ibu yang bekerja
Cara Pemberian :      
Sebelum berangkat bekerja, ibu menyusu bayinya kemudian setelah menyusui,ibu memeras ASI untuk disimpan,dengan aturan ASI dapat bertahan selama 6 jam jika disimpan dalam suhu ruangan,ASI dapat bertahan selama 24 jam jika disimpan dalam lemari es (kulkas),dan ASI dapat bertahan selama 6 bulan jika disimpan dalam freezer kulkas
           Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
·           Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir keramik.
·           Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun plastik styrofoam.
·           Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
·           Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).
·           Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk membekukan makanan).
·           Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6 bulan
5.         Masalah dalam Menyusui dan Penanganannya
a.         ASI kurang
Seringkali ibu merasa produksi ASInya kurang padahal sebenarnya tidak, apalagi bila bayinya sering menangis, ibu tergesa-gesa ingin memberikan tambahan susu formula.
Penanganannya :
·       Ibu harus mengkonsumsi makanan yang bergizi
·       Menyusuilah dengan sabar
·       Menyusui secara bergantian antara kedua payudara
·       Minimalkan penggunaan alat (misal : dot) karena akan membingungkan bayi dan akhirnya mengurangi rangsangan untuk memproduksi ASI
b.       Bayi Bingung Putting
Bayi yang mendapatkan susu formula bergantian dengan ASI akan mengalami nipple confusion sehingga waktu menyusu ibunya sering terputus-putus bahkan kadang-kadang menolak menyusu ibunya.
               Penanganannya :
·       Ibu harus mengusahakan pemberian ASI eksklusif
·       Menyusui dengan cara yang benar
·       Menyusui lebih lama dan sering
c.       Payudara Bengkak
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
·       Susui bayi segera setelah bayi lahir
·       Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
·        Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
·        Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
·                      Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
·                       Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
·                       Lakukan pengurutan atau massage payudara
d.      Putting payudara nyeri
Rasa sakit akan  berkurang setelah ASI keluar. Bila posisi mulut bayi dan putting susu ibu benar, perasaan nyeri akan segera hilang. Cara menanganinya:
a)      Posisi menyusui sudah benar
b)      Mulai menyusui pada putting susu yang tidak sakit, guna  membantu mengurangi sakit pada putting susu yang sakit.
c)      Segera setelah minum, keluarkan sedikit ASI. Oleskan diputing susu dan biarkan payudara terbuka untuk beberapa waktu sampai piting susu kering.
e.       Putting payudara lecet
Putting payudara yang lecet dapat dirawat dengan:
a)      Ibu dapat memberikan ASI pada keadaan luka yang tidak begitu sakit.
b)      Mengoleskan kolostrum atau ASI disekitar putting susu dan sesudah menyusui.
c)      Putting susu diistirahatkan selama kurang lebih 1 x 24 jam.
d)     Selama putting susu diistirahatkan, sebaiknya ASI tetap dikeluarkan dengan tangan dan tidak dianjurkan dengan alat pompa karena nyeri
e)      Meminumkan ASI pada bayi dengan menggumakan sendok bersih selama masa istirahat.
f)       Tidak diperbolehkan mencuci payudara dengan menggunakan sabun.
f.         Mastitis
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
          Penanganannya:
·      Kompres air hangat
·      Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
·       Cukup istirahat
·      Minum air putih minimal 2 liter/hari
·      Minum anti biotic
·      Lakukan perawatan payudara
DAFTAR PUSTAKA

           
Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika, Yogyakarta

Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia, Jakarta

Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kawan Kita.

Roesli Utami,2001,Asi Ekslusif,Pustaka Bunda,Jakarta

FKUI, Buku Pedoman Praktis   Pelayanan   Kesehatan   Maternal dan       Neonatal, 
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.